Gambar Sampul Biologi · c_Bab 3 Sistem Gerak
Biologi · c_Bab 3 Sistem Gerak
Eva Latifah Hanum dkk

23/08/2021 13:04:27

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sistem Gerak

69

Sistem Gerak

Bab III

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:

1.

mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang, sendi, dan otot dalam sistem gerak;

2.

menggambarkan struktur tulang, otot, dan sendi;

3.

menjelaskan keterkaitan tulang, otot, dan sendi serta menggunakan proses

terjadinya sebuah gerakan;

4.

menjelaskan mekanisme kerja otot sebagai alat gerak aktif;

5.

menjelaskan penyebab terjadinya kelainan/gangguan pada sistem gerak;

6.

membuat laporan hasil studi pemanfaatan teknologi pada kerusakan sistem gerak.

Sistem Gerak

69

Sumber

:

Biology The Unity and Diversity of Life,

Starr-Taggart

70

Biologi Kelas XI SMA dan MA

terdiri dari

terdiri dari

terdiri dari

terdiri dari

terdiri dari

akan membentuk

terdiri dari

Alat Gerak Aktif

(otot)

Sistem Gerak pada Manusia

Alat Gerak Pasif

(tulang)

Tulang

Hialin

Tulang

Serabut

Tulang

Elastis

Otot Lurik

Otot Polos

Otot Jantung

Tulang Rawan

Tulang Keras

Persendian

Tulang

Spongiosa

Tulang

Kompak

Jaringan

Penunjang

Diartrosis

Sendi Peluru

Sendi Engsel

Sendi Putar

Sendi Pelana

Sinartrosis

Sinfibrosis

Sinkondrosis

PETA KONSEP

Sistem Gerak

71

Gambar 3.1

Rangka manusia

Sumber:

Biology for You

M

anusia mempunyai kemampuan untuk bergerak secara aktif. Gerakan

tersebut disebabkan oleh adanya kerja sama yang kompak antara tulang

dan otot. Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakkan oleh otot. Otot

dapat menggerakkan tulang karena mempunyai daya berkontraksi. Oleh

karena itu, otot dikatakan sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat

gerak pasif. Otot menempel dan menghubungkan tulang yang satu dengan

tulang yang lainnya.

Tiga kebutuhan untuk dapat melakukan suatu gerak, yaitu:

1.

rangsangan: penyebab gerak ke arah yang dituju

;

2.

dorongan: kegiatan tubuh yang melawan habitat

;

3.

keseimbangan: memulihkan keseimbangan yang hilang untuk sementara

waktu.

Rangka

Rangka kita tersusun dari sekitar

200 tulang, yaitu:

1.

Tulang kepala 8 buah.

2.

Tulang wajah 14 buah.

3.

Tulang punggung (vertebrae) 33

buah.

4.

Tulang dada 15 buah.

5.

Gelang bahu 4 buah.

6.

Gelang panggul 6 buah.

7.

Alat gerak atas (lengan) 36 buah.

8.

Alat gerak bawah (kaki) 60 buah.

Perhatikan Gambar 3.1.

Tl.Tengkorak

Tl. Leher

Tl. Rahang

Bawah

Tl. Selangka

Tl. Belikat

Tl. Rusuk

Tl. Dada

Toraks

Tl.

Ekor

Tl.

Kemaluan

Tl.

Duduk

Tl. Paha

Tempurung

Lutut

Tl.

Kering

Tl. Betis

Tl.

Pergelangan

Kaki

Tl. Telapak Kaki

Tl. Tumit

Tl. Jari

Kaki

Tl. Lengan

Atas

Tl.

Hasta

Tl.

Pengum-

pil

Tl. Pergelangan

Tangan

Tl. Telapak Tangan

Tl. Jari Tangan

72

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Rangka manusia dikatakan rangka dalam (endoskeleton). Rangka

manusia terdiri atas menjadi rangka sumbu tubuh utama dan rangka anggota

tubuh.

1.

Rangka polos, yaitu rusuk, tulang dada, tulang kepala, vertebrata, tulang-

tulang ini membentuk sumbu tubuh.

2.

Rangka tambahan, yaitu tulang-tulang gelang bahu dengan anggota gerak

atas dan gelang panggul dengan anggota gerak bawah.

Selanjutnya akan dibahas tentang fungsi rangka, yaitu:

1.

sebagai alat gerak pasif

;

2.

tempat melekatnya otot rangka

;

3.

tempat produksi sel-sel darah

;

4.

sebagai penegak posisi tubuh

;

5.

pemberi bentuk tubuh

;

6.

tempat menyimpan zat kapur

;

7.

pelindung alat-alat vital (seperti jantung, otak, mata, paru-paru).

1. Tulang sebagai Alat Gerak Pasif

Jaringan tulang sejati (osteon) bersama-sama tulang rawan (kondrium)

berperan sebagai alat gerak pasif.

a. Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah dan saraf, kecuali

lapisan luarnya (perikondrium), bersifat bingkas dan lentur. Tulang rawan

pada masa kanak-kanak jumlahnya lebih banyak. Tulang rawan ada tiga

macam, yaitu:

1)

Rawan hialin, indeks bias substansi interseluler sama dengan indeks bias

serabut kolagen sehingga rawan hialin segar tampak bening atau

transparan.

Contoh:

a)

rangka janin

;

b) ujung-ujung tulang panjang

;

c)

kosta bagian tulang rawan

;

d) laring

;

e)

trakea dan bronkus.

2)

Rawan elastis, mengandung serat-serat elastis dengan sedikit serabut

kolagen.

Contoh:

a)

serabut telinga

;

b) tuba eustachii.

Sistem Gerak

73

3)

Rawan fibrosa, banyak mengandung serat kolagen dengan jumlah sel

kondrosit sedikit sehingga sangat kuat dan kukuh.

Contoh:

a)

di antara tulang pubis (tulang kemaluan)

;

b) diskus (keping rawan) di antara tulang vertebrata.

b. Tulang Keras atau Tulang Sejati (Osteon)

Rangka tubuh manusia terbentuk lengkap setelah embrio berusia dua

bulan di dalam kandungan dan masih berbentuk tulang rawan. Karena proses

pengapuran, lama-kelamaan terbentuklah tulang keras. Penulangan (osifikasi)

yang diawali dengan bentuk tulang rawan disebut

penulangan endokondral

.

Tidak semua rangka tubuh terbentuk dengan cara ini. Sebagian besar tulang

tengkorak, tulang-tulang pipih, dan tulang-tulang pendek terbentuk dengan

penulangan intramembran

. Pada proses penulangan intramembran sel-sel

mesenkim dari jaringan embrional memperbanyak diri, selanjutnya sel-sel

anak menggelembung menjadi osteoblas (sel tulang muda). Osteoblas

menggetahkan matriks tulang yang menyelubungi osteoblas sendiri.

Kemudian terjadi invasi pembuluh darah lalu pengendapan garam kapur

menyebabkan matriks tulang mengeras. Osteoblas sekarang disebut osteosit

(sel tulang tua).

Tulang

Kebutuhan kalsium untuk orang dewasa adalah 1000 mg/hari. Sementara

pada wanita yang telah memasuki masa menopause kebutuhannya

meningkat menjadi 1200 mg/hari. Jika seorang dalam menu hariannya

sering mengonsumsi ikan terutama teri, susu dan keju, tidak perlu

mencemaskan akan kemungkinan kekurangan kalsium.

I N F O B I O L O G I

Sumber:

Republika

Berdasarkan strukturnya tulang sejati dibagi menjadi:

1) Tulang spons

;

lamela tulang tidak tersusun konsentris, banyak

mengandung rongga yang diisi sumsum merah yang memproduksi sel-

sel darah sebagai organ kemopoitik. Tulang spons banyak terdapat pada

epifisis tulang panjang, tulang pendek atau pipih, dan tulang vertebra.

2)

Tulang kompak

;

lamela tulang tersusun konsentris mengelilingi saluran

Havers, tidak terdapat rongga-rongga, melapisi tulang spons atau tulang

pipa. Tulang kompak terdiri atas sistem-sistem Havers, yaitu sistem yang

dibangun oleh saluran Havers yang berisi pembuluh darah dan saraf

yang dikelilingi oleh lamela-lamela dan lakuna-lakuna yang berisi

osteosit.

74

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Sumber:

Biology,

Barrett

tulang

rawan

sendi

tulang

kompak

saluran Havers

saluran Volkman’s

periosteum

pembuluh darah

lubang nutrisi

lubang kompak

tulang spongiosa

pembuluh darah

endosteum

rongga

sumsum

kuning

diafisis

epifisis

proximal

epifisis

distal

lamela

intetersititial

lamela

kanalikuli

osteosit

lakuna

nikleus

tulang kompak

tulang spongiosa

saluran Havers

pembuluh limfe dalam

saluran Havers

pembuluh darah dalam

saluran Volkmann’s

saluran Volkmann’s

pembuluh darah dalam

saluran Havers

lapisan fibrosa luar

lapisan asteogenis

dalam

osteoblas

periosteum

Gambar 3.2

Struktur makroskopis dan

mikroskopis tulang kompak

Untuk lebih jelas, mengenai struktur makroskopis dan mikroskopis,

perhatikan Gambar 3.2.

Di sekitar saluran Havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan

berlapis. Lamela ialah jaringan interseluler. Pada lamela terdapat lakuna yang

berisi osteosit (sel tulang). Dari lakuna keluar saluran-saluran kecil yang

disebut kanalikuli yang menghubungkan lakuna satu dengan yang lainnya.

Kanalikuli berperan baik dalam pemberian nutrisi pada osteosit karena tidak

terdapat darah maupun difusi.

Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1)

tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang

pengumpil, dan tulang hasta

;

2)

tulang pipih, misalnya tulang usus, tulang rusuk, tulang belikat, dan

tulang tengkorak

;

3)

tulang pendek, misalnya tulang tangan, tulang pangkal kaki, dan ruas-

ruas tulang belakang.

Sistem Gerak

75

Tulang terdiri atas bahan organik dan anorganik. Tulang pada masa

kanak-kanak mengandung lebih banyak bahan organik daripada bahan

anorganik, sedangkan tulang orang dewasa sebaliknya. Bahan organik tulang

terdiri atas amorf serabut kolagen dan zat dasar amorf yang mengandung

glikosaminnoglikan yang berhubungan dengan protein.

Bahan anorganik tulang, yaitu:

1)

kalsium (banyak),

5)

sitrat (sedikit),

2)

fosfor (sedikit),

6)

magnesium (sedikit),

3)

bikarbonat (sedikit),

7)

natrium (sedikit).

4)

kalium (sedikit),

Bagian-bagian tulang keras panjang (lihat Gambar 3.6), yaitu:

1)

epifisis, yaitu bagian kedua ujung tulang

;

2)

diafisis, yaitu bagian tulang tengah

;

3)

metafisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis,

;

4)

periosteum, yaitu jaringan ikat kencang yang menyelimuti tulang sebelah

luar

;

5)

endosteum, yaitu jaringan ikat kencang yang membatasi rongga sumsum.

Gambar 3.3

Struktur persendian

KEGIATAN 3.1

Struktur Tulang

Untuk mengetahui bahan penyusun tulang.

Bersihkanlah tulang paha ayam dari sisa-sisa daging yang menempel.

Lalu rendamlah dengan larutan HCl 10%, simpan 1-2 hari.

1.

Amati apa yang terjadi pada tulang tersebut?

2.

Mengapa demikian?

periosteum

tulang spongiosa

tulang kompak

tulang rawan sendi

membran sinovial

cairan sinovial

serabut kapsul

ligamen

2. Sendi

Hubungan antara tulang dan

tulang disebut artikulasi (persendian).

Persendian dapat digolongkan men-

jadi diartrosis dan sinatrosis. Struktur

persendian dapat kamu lihat pada

Gambar 3.3.

Sumber:

Biology for You

76

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Gambar 3.4

Tipe macam-macam persendian

Sumber:

Anatomi dan Fisiologi

(a) sendi peluru

(d) sendi putar

(b) sendi engsel

(e) sendi pelana

(c) sendi guling

(f)

sendi kaku

a. Diartrosis

Diartrosis, kedua ujung tulang tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga

tulang dapat bergerak bebas. Di antara kedua tulang tersebut terdapat cairan

sinovial sebagai pelumas. Cairan sinovial adalah cairan kental, tidak

berwarna, transparan, dan kaya akan asam hialuronat. Macam-macam

persendian, perhatikan Gambar 3.4.

Macam-macam diartrosis:

1)

Sendi peluru, berporos tiga, terdapat pada gelang bahu dan gelang

panggul.

2)

Sendi engsel, berporos satu, gerakan searah. Contoh: siku, lutut, ruas

antarjari, dan mata kaki.

3)

Sendi gulung (ovoid), berporos dua, bergerak seolah-olah dapat mengitari

gerak tulang lain. Contoh: tulang telapak tangan dan tulang pengumpil.

4)

Sendi putar, berporos satu, gerakan rotasi. Contoh: antara tulang hasta

dan pengumpil.

5)

Sendi pelana, berporos dua, gerakan seperti orang naik kuda. Contoh:

tulang ibu jari serta tulang antara metakarpal dan karpal (telapak tangan).

6)

Sendi kaku, kedua ujung tulang agak rata, tidak berporos. Contoh:

hubungan antara tulang tarsal (tulang pergelangan mata kaki).

Sendi

Minyak ikan ternyata tidak hanya bermanfaat sebagai zat penambah gizi

bagi anak-anak, tetapi minyak ikan juga dapat digunakan sebagai pereda

radang sendi dengan efek mirip aspirin. Demikian yang dilakukan para

pakar dari Universitas Cardiff.

I N F O B I O L O G I

Sumber:

Republika

(d)

(e)

(f)

(a)

(b)

(c)

Sistem Gerak

77

b. Sinatrosis

Sinatrosis adalah hubungan

antartulang yang gerakannya sangat

terbatas atau sama sekali tidak terjadi

gerakan. Ada tiga jenis sinatrosis,

yaitu:

1)

Sinfibrosis: kedua tulang diper–

satukan oleh jaringan ikat. T

idak

terjadi pergerakan. Contoh: hu-

bungan antara tulang-tulang

tengkorak, jaringan ini mem-

persatukan tulang-tulang kepala.

Selanjutnya, hubungan antar-

tulang tengkorak disebut sutura

(Gambar 3.5).

2)

Sinkondrosis: kedua tulang di-

hubungkan oleh jaringan tulang

rawan hialin. Contoh: hubungan

antara ruas tulang belakang,

tulang rusuk, dan tulang dada.

3)

Sindesmosis, sama halnya dengan

sinkondrosis, sindesmosis me-

mungkinkan suatu gerakan dalam

batas tertentu. Tulang-tulang ini

dihubungkan oleh jaringan

penyambung. Contoh: Tibiafi-

bularis inferior.

Gambar 3.5

Sutura (tengkorak)

Sumber:

Anatomi dan Fisiologi

Sayuran Berwarna Cerah

Para periset menemukan, antioksidan dari buah dan sayuran berwarna

cerah dapat memberikan perlindungan terhadap inflammatori arthritis

misalnya Rematik. Antioksidan dari buah atau sayuran berwarna cerah

dapat menelan inflamasi radikal-radikal bebas.

Karotinoid yang banyak terdapat pada buah atau sayuran warna kuning

atau oranye merupakan antioksidan yang membasmi radikal bebas.

Sehingga dengan banyak mengonsumsi buah dan sayuran warna

kuning atau oranye dapat mengurangi penyakit rematik.

I N F O B I O L O G I

Sumber:

American Journal of Clinical Nutrition. Agustus 2005, vol 82

tl. dahi

sutura dahi

fontanel anterior

saluran koronal

tl. ubun-ubun

fontanel posterior

tl. kepala belakang

tl. ubun-ubun

fontanel anterior

sutura koronal

sutura lambiodal

tl.

kepala

belakang

fontanel

posterolateral

sutura

sqoamosal

tl. pelipis

tl. baji

tl. dahi

78

Biologi Kelas XI SMA dan MA

KEGIATAN 3.2

Macam-Macam Sendi

Coba lakukan gerakan berikut, lalu sebutkan termasuk sendi apa

gerakan itu? Tulis jawaban pada buku tulismu.

Macam Gerakan

Contoh Sendi

a.

Gerakan jari-jari tanganmu

b.

Gerakan siku

c.

Gerakan kepala memutar

d.

Gerakan menengadah

menelungkup telapak tangan

e.

Gerakan memutar lengan atas

3. Otot sebagai Alat Gerak Aktif

Jaringan otot bertanggung jawab terhadap gerakan tubuh. Sel otot berasal

dari lapisan mesoderm. Fungsi utama otot adalah sebagai alat gerak aktif

disebabkan oleh kemampuan sel-sel otot berkontraksi. Otot berkontraksi

karena suatu rangsang, yaitu:

a.

rangsang mekanis: pijat, tarik, dan tekanan

;

b.

rangsang suhu: dingin dan panas

;

c.

rangsang kimia: asam, basa, dan garam

;

d.

rangsang listrik: arus listrik.

Kontraksi sel-sel otot ini dikontrol oleh sel-sel saraf. Otot dapat

menggerakkan tulang, kulit, rambut, gerak peristaltik saluran dalam jantung,

pembuluh darah, dan sebagainya.

a. Macam-Macam Otot

Otot ada tiga macam, yaitu otot rangka/otot lurik, otot polos, dan otot

jantung. Berikut ini ketiga macam otot tersebut akan dijelaskan satu per satu.

1)

Otot Rangka/Otot Lurik/Otot Serat Lintang

Disebut otot rangka karena melekat pada rangka. Disebut otot lurik

karena tampak garis-garis melintang/lurik. Satu sel otot disebut serabut otot.

Serabut otot terdiri dari sejumlah miofibril. Di dalam miofibril tersusun secara

teratur filamen kontraktil, yaitu aktin dan miosin.

Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari. Setiap serabut otot

dibungkus oleh endomisium, kumpulan berkas-berkas serabut dibungkus oleh

fasia propia/perimisium, sedangkan otot (daging) dibungkus oleh selaput fasia

super fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium bergabung

membentuk urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang (G

ambar 3.6).

Sistem Gerak

79

Gambar 3.7

Otot polos

tendon

ventrikel

humerus

radius

ulna

skapula

klavikula

pembuluh

darah

kumpulan

serabut otot

(sel otot)

perimysium

endomysium

pembuluh

kapiler

epimysium

perimysium

serabut otot

mielin saraf motorik

akson saraf motorik

ujung

saraf

sarkolemma

satu serabut otot (sel

otot)

miofibril

sarkoplasma

mitokondria

nukleus

sarkolemma

saraf motorik

pem. darah

satu

miofibril

sarkomer

Gambar 3.6

Makroskopis dan mikroskopis otot rangka

Sumber:

Barret, 1989 Boilogy New Jersey

Bagian gabungan otot, yaitu tendon, adalah ujung otot lurik yang

mengecil dan keras berwarna putih kekuningan serta melekat pada tulang.

Ventrikel (empal) adalah bagian tengah gabungan otot yang mempunyai daya

kontraksi. Setiap kumpulan otot mempunyai dua tendon atau lebih. Tendon

yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan tendon

yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot yang sering

dilatih, akan membesar, disebut hipertrofi, dan yang mengisut disebut atrofi.

2)

Otot Polos/Otot Visceral

Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang, inti

hanya satu. Kerja otot polos lambat beraturan dan tidak cepat lelah serta

tidak disadari. Otot polos sering disebut otot alat dalam (visceral) karena

semuanya terdapat di dalam tubuh, seperti dinding saluran pencernaan,

saluran pernapasan, dan pembuluh darah, kecuali diafragma tersusun dari

otot lurik (Gambar 3.7).

Sumber:

Biology for You

jaringan

ikat

sel otot

nukleus

Sumber:

Histology

80

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Tabel 3.1

Perbandingan Otot Rangka, Otot Polos, dan Otot Jantung

3)

Otot Jantung (miokordium)

Bentuk serabutnya memanjang silindris bercabang dan bersatu

membentuk anastomosis, ada garis terang dan gelap, inti tunggal terletak di

tengah. Gerakan lambat teratur dan tidak disadari. Pada tempat berhubungan

ujung ke ujung terdapat keping interkalar, struktur yang hanya ditemukan

di dalam otot jantung yang tidak lain merupakan batas antara satu serabut

dan serabut lain, perhatikan Gambar 3.8.

Otot Rangka

Otot Polos

Otot Jantung

1.

Struktur

serabut banyak, inti jamak

pada lapisan permukaan

sarkoplasma

sel tunggal, inti tunggal di

tengah serabut tidak ber–

cabang

sel bercabang, inti tung–

gal di tengah

2.

Ukuran

pj = 1 mm – 30 cm

φ

= 10 – 100 mm

pj = 0,02 – 0,5 mm

φ

= 8 – 10 mm

pj = 0,06 mm – 0,08 mm

φ

= 10 – 15 mm

3.

Serabut

otot

mudah terlihat, heterogen sukar dilihat, homogen

mudah dilihat,

heterogen

4.

Fisiologi

kontraksi cepat dan cepat

letih

kontraksi lambat dan

terus menerus

kontraksi lebih cepat

daripada otot polos,

ritmis, dan otomatis

(miogenik)

5.

Saraf

kontraksi dikendalikan

oleh saraf motoris

(neurogenik)

kontraksi dikendalikan

oleh saraf otonom

kontraksi dikendalikan

oleh saraf otonom

6.

Lokasi

menempel pada tulang

dan bawah kulit,

diafragma

otot pencernaan, respirasi,

sistem urinogenital, pem–

buluh darah, otot siliari

mata

hanya pada jantung

nukleus

diskus

interkalar

Gambar 3.8

Otot jantung

Sumber:

Biology for You

Sistem Gerak

81

KEGIATAN 3.3

Kegiatan Laboratorium (Kontraksi Otot)

Tujuan: 1.

Mengamati kontraksi otot katak

2.

Mempelajari mekanisme otot pada saat kontraksi

Alat dan Bahan

1.

Statip

2.

Benang

3.

Cawan petri

4.

Batu baterai + kabel

5.

Kaki katak

6.

HCl

7.

larutan ringer

Cara Kerja

1.

Susunlah perangkat percobaan seperti gambar berikut.

2.

Rendamlah otot betis katak terlebih dahulu dalam larutan ringer

sebelum dipasang.

3.

Jaga otot jangan sampai kering selama percobaan dengan jalan

menetesinya dengan larutan ringer.

4.

Rangsanglah otot katak dengan arus listrik melalui tendon berturut-

turut sebanyak 5 kali, masing-masing selama satu menit.

5.

Lakukanlah seperti nomor 4, rangsangnya diganti dengan HCI.

Teteskan HCI pada otot katak.

6.

Tulis hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel seperti berikut.

tendon origo

empat (ventrikel)

tendon inseri

benang

cawan

penampang

caira ringer

statif

penghubung

arus

82

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Hasil pengamatan

Pertanyaan

1.

Bagaimana keadaan otot betis tersebut apabila diberi rangsangan?

2.

Di antara kedua perlakuan yang berbeda, manakah yang paling

cepat berhenti kontraksinya dan mana yang paling lambat?

3.

Apa kesimpulanmu dari hasil kegiatan di atas?

4.

Otot memerlukan energi untuk berkontraksi, dari mana energi itu

diperoleh? Jelaskan

!

5.

Apa yang terjadi jika otot tidak dirangsang?

Jenis rangsang

Keterangan

1

2345

Listrik

Asam

b. Sifat Kerja Otot

Gerak pada bagian tubuh terjadi karena kontraksi satu macam otot atau

lebih. Otot-otot yang bekerja bersama untuk suatu gerakan disebut sinergis.

Apabila gerak yang ditimbulkan berlawanan, gerak itu disebut antagonis.

Contoh gerak antagonis adalah sebagai berikut.

1)

Ekstensor (meluruskan) dan Fleksor (membengkok), seperti gerak

tangan melipat ke atas.

2)

Abduktor (menjauh) dan Adduktor (mendekati) seperti gerak tangan

sejajar bahu.

3)

Supinator (menengadah) dan Pronator (menelungkup) seperti gerak

pada telapak tangan.

4)

Depresor (ke bawah) dan Elevator (ke atas) seperti menaikkan dan

menurunkan dagu.

5)

Protraksi (gerakan mendorong mandibula ke luar) dan Rektraksi

(gerakan mendorong mandibula ke dalam), seperti gerakan mandibula

(rahang).

Untuk lebih jelasnya contoh gerak antagonis dapat kamu lihat pada

Gambar 3.9.

Menit ke-

Sistem Gerak

83

Gambar 3.9

Macam-macam gerak antagonis

elevator

drepesor

Sumber:

Biology,

Barrett

84

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Gambar 3.10

Macam-macam gerak

sinergis

Sumber:

Biology,

Barrett

Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut.

1)

Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi (gerakan berputar), seperti

gerak pada tulang atlas sewaktu memutarkan kepala.

2)

Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang membentuk satu lingkaran,

sedangkan ujung proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar satu

lingkaran mengitari sendi bahu.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 3.10 berikut ini.

c. Mekanisme dan Energi Kontraksi Otot

Zat penyusun otot terdiri atas senyawa protein rangkap, yaitu miogen

yang berupa larutan serta aktin dan miosin yang sukar larut. Dengan bantuan

energi dari ATP, aktin dan miosin dapat bereaksi membentuk aktomiosin

yang mengakibatkan memendeknya sarkomer pada miofibril yang disebut

kontraksi secara singkat. Proses tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

1)

Mekanisme Kontraksi Otot

Mekanisme kontraksi otot berlangsung dengan urutan sebagai berikut.

a)

Pusat motorik di otak mengirimkan impuls/rangsang menuju otot

melalui saraf motorik (saraf kranial dan saraf spinal).

b)

Sesampainya di ujung akson saraf motorik, rangsang dilanjutkan oleh

neurohumor (hormon saraf) berupa asetilkolin atau epinefrin

(adrenalin) menuju ke otot (reseptor pada otot) yang mempunyai

aktin.

rotasi

rotasi

sirkumduksi

pronator

retrasi

normal

protraksi

supinator

Sistem Gerak

85

Gambar 3.11

Diagram kontraksi otot

relaksasi

garis z

zona H

garis z

zona H

garis z

sarkomer

kontraksi

kontraksi penuh

sarkomer

memendek

zona H

hilang

sarkomer

memendek

(actin)

(miosin)

Sumber:

The Study of Biology,

Baker

c)

Setelah rangsang sampai di reseptor, energi dilepaskan, maka aktin akan

bergeser, zona H mengecil bahkan menghilang dan sarkomer

memendek. Garis saling mendekat dan otot berkontraksi (berkerut).

Jarak antara garis Z satu dan garis Z yang lainnya disebut sarkomer.

d) Setelah kontraksi, ujung saraf motorik mengeluarkan suatu zat yang

dapat menetralisasi/menghambat kerja neurohumor yang dihasilkan

sebelumnya, serta kolinesterasi untuk menghambat asetil kolin dan

Mono Amina Oksida (MAO) serta menghambat epinefrin/adrenalin,

sehingga aktin (miofilamen tipis) dan miosin (miofilamen tebal)

merenggang, zona H terbuka, garis Z satu dan garis Z yang lainnya

saling menjauh, otot kembali relaksasi. Diagram kontraksi otot dapat

dilihat pada Gambar 3.11.

2)

Energi Konstraksi Otot

Energi awal yang diperlukan untuk kontraksi berasal dari ATP yang

tersedia di otot.

ATP

ADP + P + Energi

Akan tetapi, ATP yang tersedia hanya cukup untuk kegiatan otot selama

5 detik. Dalam otot selain ATP tersedia pula kreatin fosfat yang berenergi

yang dimanfaatkan pada waktu kontraksi otot. Selanjutnya kreatin

melepaskan energinya.

86

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Kreatin P

Kreatin + P + Energi

ADP + P

ATP

ATP

ADP + P

Energi yang berasal dari ATP dan kreatin fosfat di dalam otot dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan otot selama 15 detik. Jika aktivitas otot

berlanjut dan persediaan kreatin P habis, energi diperoleh dari penguraian

glukogen yang ada di otot. Selain dari penguraian glukogen, glukosa

darah juga dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kontraksi otot.

Glukosa

Glukosa

Glukosa + NAD

Asam piruvat + NADH

2

+ 2 ATP

Asam piruvat + O

2

CO

2

+ H

2

O + 36 ATP

Jika energi untuk kegiatan otot secara aerob tidak mencukupi, proses

glukolisis dipercepat dan terjadi pembentukan asam laktat.

Asam piruvat + 2 NADH

2

Asam laktat + 2 NAD

Asam laktat yang terbentuk dalam otot akan diuraikan menjadi karbon

dioksida dan air. Setelah kegiatan otot berlangsung (selesai), penguraian

asam laktat memerlukan oksigen.

Asam laktat + O

2

CO

2

+ H

2

O

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa energi kontraksi otot

diperoleh dari:

a)

Sistem fosfagen, yaitu diperoleh dari persediaan kreatin fosfat dan ATP,

cukup untuk kegiatan otot selama 15 detik, misalnya, lari 100 m.

b) Sistem glikogen, asam laktat yang menyuplai ATP cukup untuk

kegiatan otot selama 30 - 40 detik, misalnya, lari 400 m.

c)

Sistem aerobik. Energi yang dihasilkan semuanya diperoleh dari

respirasi aerob, misalnya joging.

4. Hubungan antara Sendi dan Otot

Antara tulang yang satu dengan tulang lainnya dihubungkan oleh

ligamen yang merupakan jaringan ikat padat. Otot melekat pada tulang

melalui tendon, tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut

insersi, dan tendon yang melekat pada tulang tidak bergerak disebut origo.

Perhatikan Gambar 3.12.

Sistem Gerak

87

Perhatikan juga Gambaar 3.13 yang menjelaskan tentang keadaan otot

pada lengan.

a.

Otot trisep relaksasi, otot bisep kontraksi

maka lengan bawah terangkat

b.

otot trisep kontraksi, otot bisep relaksasi

maka lengan bawah lurus.

Sumber:

Biology The Unity and Diversity of Life,

Starr Taggart

Gambar 3.12

Posisi tempurung lutut antara tendon dan tulang.

Gambar 3.13

Keadaan otot pada lengan

Sumber:

Biology The Unity and

Diversity of Life,

Starr Taggart

KEGIATAN 3.4

Otot sebagai Alat Gerak Aktif

Lakukan gerak menekuk dan meluruskan tanganmu.

1.

Raba otot bisep dan otot trisep pada saat tangan menekuk/fleksi,

apa perbedaannya?

2.

Raba otot bisep dan otot trisep pada saat tangan diluruskan/

ekstensi, apa perbedaannya?

3.

Berdasarkan jawaban no. 1 dan 2, apakah perbedaan antara otot

yang berkontraksi dan otot yang berelaksasi?

otot

tendon

bursa

rongga sinovial

tulang betis

ligamen

tulang paha

trisep

origo

bisep

trisep kontraksi

bisep relaksasi

humerus

radius

insersi

88

Biologi Kelas XI SMA dan MA

5. Kelainan dan Gangguan pada Tulang

Kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang, antara lain sebagai

berikut.

a.

Artritis adalah peradangan sendi (bisa terjadi pada tulang rawan,

sinovial, dan ligamen)

Ciri-ciri yang menderita artritis, yaitu:

1)

daerah otot yang terkena memerah

;

2)

sakit, bengkak, dan panas.

Penyebab artritis adalah kuman, deposit asam urat pada sendi (gout),

proses ketuaan, dan beban terlalu berat pada sendi.

Artritis ada beberapa macam, yaitu:

1)

artritis eksudatif, yaitu terisinya rongga sendi oleh getah radang

;

2)

artritis sika, berkurangnya cairan sinovial

;

3)

infeksi sipilis dan gonorea, dapat menyebabkan artritis sika.

b.

Fraktura/fisura, yaitu retak/patahnya tulang pipa.

c.

Layuh semu, yaitu keadaan tulang tidak bertenaga, cakra epifisis kena

infeksi sipilis pada masa bayi.

d.

Memar, sobeknya selaput sendi.

e.

Nekrosa, matinya sel tulang karena kerusakan periosteum.

f.

Rheumatik, segala sesuatu yang berkaitan dengan rasa sakit dari alat

gerak, yaitu otot, tulang ligamen, sinovial, sendi, dan sebagainya.

g.

Sprain (keseleo dan salah urat), terjadi jika sendi tidak pada posisinya.

Sprain dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah disertai bengkak,

sakit, dan daerah yang terkena menjadi kebiru-biruan.

h.

Urat sendi, terlepasnya ujung tulang dari sendi.

i.

Gangguan pada ruas tulang belakang, ada beberapa macam, yaitu:

1)

Kifosis (bungkuk), dapat terjadi karena infeksi TBC vertebrae

ataupun proses ketuaan (osteosporosis atau osteomalasi).

2)

Lordosis (tenggeng), lengkung lumbar melekuk ke dalam terjadi

arena perut besar dan memikul beban berat, kehamilan dan

sebagainya.

3) Skoliosis, tulang vertebralis membengkok ke arah samping

membentuk huruf “S”.

6. Teknologi Rehabilitasi

Di antara kita banyak sekali yang tidak menyadari pentingnya fungsi

tulang bagi tubuh kita. Fungsi utama tulang antara lain memberi bentuk

tubuh sebagai tempat melekat otot, dan memberikan perlindungan pada alat-

alat di dalamnya. Sumber utama pembentukan tulang adalah kalsium, ini

Sistem Gerak

89

Rangkuman

1.

Pada manusia tulang dan otot merupakan alat gerak. Tulang

sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.

2.

Pada manusia rangka tubuh dibagi menjadi dua yaitu Skeleton

aksial dan apendikular. Skeleton aksial terdiri atas tulang

tengkorak, tulang belakang dan tulang dada. Skeleton apendikular

terdiri atas tungkai atas dan tungkai bawah.

3.

Hubungan antartulang disebut persendian, yang dikelompokkan

menjadi diartrosis dan sinkondrosis. Adanya macam-macam

persendian menimbulkan macam-macam gerakan tubuh, seperti

ekstensor, abduktor, dan rotasi.

4.

Menurut perlekatannya, otot dapat dibedakan menjadi origo dan

insersi. Semua gerak tubuh ditentukan oleh tiga jenis otot, yaitu

otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

5.

Sumber utama energi untuk kontraksi otot adalah ATP.

6.

Kelainan dan ganguan pada tulang dapat terjadi karena

kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan atau karena kebiasaan

yang salah.

Kata Kunci

antagonis

diartrosis

hipertropi

insersi

didapat dari makanan sehari-hari terutama susu, keju, dan sayur-sayuran.

Oleh sebab itu, penting pula dijaga kesehatan lambung dan usus untuk

menjamin tulang benar-benar mendapat mineral penting dengan teratur.

Pencegahan patah tulang sejak dini dapat dilakukan melalui pengaturan

gizi yang baik. Seandainya hal itu terjadi, maka penanggulangannya dengan

cara teknologi rehabilitasi kelainan atau kerusakan sistem gerak, yaitu dengan

ortopedi, penyambungan tulang menggunakan pen, dan sebagainya.

kartilago

kranium

origo

osteoblas

osteoklas

osteon

osteosit

sinatrosis

sinergis

sinfibrosis

sindermosis

sinkondrosis

90

Biologi Kelas XI SMA dan MA

3

1

2

5

4

Evaluasi Akhir Bab

A. Pilih jawaban yang paling tepat.

1.

Jenis Otot

Keadaan Sel

Sifat

A. Otot polos

D. Inti

banyak

G.

Tidak disadari

B. Otot lurik

E. Inti satu

H. Cepat lelah

C. Otot jantung

F.

Garis

interkalar

I.

Gerakan teratur

Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah . . . .

A. A, E, H

D. C, E, H

B.

B, D,G

E.

A, F, G

C. B, D, H

2.

Bagian pada tulang pipa yang mengandung osteoblas adalah yang

bernomor . . . .

A.

1

B.

2

C.

3

D.

4

E.

5

3.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari suatu persendian:

1.

kedua ujung tulang rata

;

2.

tidak berporos

;

3.

gerakan rotasi

;

4.

terdapat pada siku.

Ciri-ciri yang menunjukkan sendi kaku adalah . . . .

A. 1 dan 2

D. 1 dan 4

B.

1 dan 3

E.

2 dan 4

C. 2 dan 3

4.

Dari gambar penampang tulang di bawah ini, pembuluh darah dan saraf

berada pada bagian yang bernomor . . . .

A. 1

B.

2

C. 3

D. 4

E.

5

5

4

3

1

2

Sistem Gerak

91

5.

Seorang pelari jarak jauh melakukan istirahat setelah melakukan

kegiatannya. Pernyataan yang benar tentang kandungan ATP dan ADP

di dalam tubuhnya pada saat dia istirahat adalah . . . .

A. jumlah ATP meningkat, ADP menurun

B.

jumlah ADP meningkat, ATP menurun

C. jumlah ATP dan ADP tidak berubah

D. jumlah ATP dan ADP menurun

E.

jumlah ADP menurun, ATP tetap

6.

Terdapat macam-macam otot, di antaranya:

1.

otot bisep

3.

otot pronator teres

2.

otot trisep

4.

otot pronator kuadratus

Manakah yang bekerja untuk menelungkupkan lengan bawah?

A. 1 dan 3

D. 4 dan 4

B.

1 dan 2

E.

3 dan 4

C. 2 dan 3

7.

Seorang ibu yang selalu membawa dagangannya dengan cara digendong

di pinggang, kemungkinan akan menderita kelainan pada tulang

belakangnya yang disebut . . . .

A. lordosis

D. artritis

B.

kifosis

E.

rakhitis

C. skoliosis

8.

Hubungan antara tulang satu dan tulang yang lainnya ada yang dapat

digerakkan ada pula yang tidak dapat digerakkan. Hubungan tulang

yang dapat digerakkan sedikit (sinkondrosis) adalah . . . .

A. antarruas tulang belakang

B.

gelang bahu dengan lengan atas

C. tulang atlas dengan tulang kepala

D. tulang hasta dengan tulang pengumpil

E.

tulang-tulang pergelangan kaki

9.

Pernyataan di bawah ini merupakan hal-hal yang terjadi pada mekanisme

kontraksi otot.

H

= rangsang/impuls

K

= aktin + miosin

I

= energi dari ATP

L

= aktomiosin

J

= asetilkolin

Urutan mekanisme yang benar adalah . . . .

A. H - I - K - L - J

D. H - K - I - L - J

B.

J - H - K - L - I

E.

H - J - K - I - L

C. I - H - K - L - J

92

Biologi Kelas XI SMA dan MA

10. Otot-otot di bawah ini tidak ada yang melekat pada rangka, tetapi

di antaranya ada yang bekerja di bawah pengaruh kesadaran kita,

yaitu . . . .

A. otot lambung yang menyebabkan hancurnya makanan

B.

otot jantung menyebabkan kontraksi pada jantung

C. otot spinkter mengosongkan kandung kemih

D. otot rambut berkontraksi waktu suhu dingin

E.

otot usus menyebabkan gerak peristaltik

11. Seorang siswa merendam tulang dalam larutan HCl, setelah 1 jam tulang

tersebut menjadi lunak/lentur. Hal ini terjadi karena . . . .

A. kandungan protein rusak

B.

senyawa organiknya larut

C. garam kalsiumnya larut

D. garam-garam mineralnya lenyap

E.

kandungan matriksnya rusak

Soal nomor 12 dan 13 berhubungan dengan gambar di bawah ini.

12. Untuk meluruskan tangan akan terjadi . . . .

A. P berkontraksi, Q berelaksasi

B.

P berkontraksi, Q berelaksasi

C. P berelaksasi, Q berkontraksi

D. P berelaksasi, Q berelaksasi

E.

P dan Q berkontraksi atau berelaksasi

13. Insersi adalah bagian yang bertanda . . . .

A. O

D. R

B.

P

E.

S

C. Q

O

P

Q

R

S

Sistem Gerak

93

K

LM

istirahat

kegiatan

istirahat

N

O

pemakaian O

2

14. Untuk memudahkan gerakan dalam persendian terdapat rongga yang

berisi minyak sendi. Jika dalam rongga tersebut terdapat getah radang

dan terasa sakit, kelainan ini disebut . . . .

A. artritis sika

D. rakhitis

B.

artritis eksudatif

E.

skoliosis

C. layuh semu

15. Berikut ini adalah grafik pemakaian oksigen otot sebelum, selama, dan

setelah melakukan kegiatan fisik yang keras.

Bagian yang menunjukkan kekurangan oksigen adalah . . . .

A. K

B.

L

C. M

D. N

E.

O

16. Pada penderita poliomyelitis, ototnya tidak dapat dilatih untuk

berkontraksi ataupun relaksasi. Keadaan ini disebut . . . .

A. tonus

D. atropi

B.

tetanus

E.

tropi

C. hipertropi

17. Tulang rusuk palsu terdiri atas . . . .

A. 2 pasang

D. 7 pasang

B.

3 pasang

E.

5 pasang

C. 4 pasang

18. Otot-otot yang berantagonis adalah . . . .

A. ekstensor dan abduktor

D. ekstensor dan fleksor

B.

abduktor dan depresor

E.

abduktor dan elevator

C. depresor dan fleksor

19. Sendi lutut merupakan . . . .

A. sendi peluru

B.

sendi engsel

C. sendi putar

D. sendi pelana

E.

sendi geser

94

Biologi Kelas XI SMA dan MA

20. Perasaan lelah merupakan akibat dari penimbunan yang berlebihan dari

suatu zat dalam otot, zat itu adalah . . . .

A. glikogen

D. asam klorida

B.

asam laktat

E.

zat lemak

C. glukosa

B. Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar.

1.

Hal-hal apa saja yang diperlukan agar hewan/manusia dapat bergerak?

2.

Sebutkan perbedaan antara tulang rawan dan tulang keras.

3.

Apabila seseorang telah melakukan kegiatan fisik yang berat, timbul rasa

lelah/pegal pada otot. Bagaimana rasa lelah/pegal-pegal pada otot

tersebut bisa terjadi dan usaha apa yang harus dilakukan? Jelaskan.

4.

Apakah perbedaan antara otot jantung dan otot rangka?

5.

Dalam percobaan kontraksi otot, bagian otot yang dirangsang dengan

interval waktu yang lama daya kontraksinya lebih kuat daripada yang

dirangsang dengan interval waktu singkat. Faktor apa yang menyebabkan

hal ini terjadi? Jelaskan

!